Wednesday, 12 December 2007
Oh HIDUP LEBIH TERASA HIDUP
Alhamdulillah hari ini aku telah memulai menulis di blogku, hari ini ku paksakan tuk memulai menulis, telah lama aku ingin menulis tapi tuk memulainya sungguh sulit. Aku ingin hari-hariku penuh dengan makna, dengan menulis ini harapanku waktukku tidak banyak terbuang percuma. Sungguh bahagianya hatiku bila hari-hariku kuisi dengan hal-hal yang bermanfaat, hidup lebih terasa hidup rasanya alhamdulillah.
Terimakasih juga kepada http://dakwatuna.com dan Halimi Zuhdy Ls atas artikelnya "Jadilah Penulis" sehingga aku semakin kuat termotivasi tuk menulis dan menjadi seorang penulis yang dapat bermanfaat bagi banyak orang. Amin.... Amin ya Robbal'alamin
Terimakasih juga kepada http://dakwatuna.com dan Halimi Zuhdy Ls atas artikelnya "Jadilah Penulis" sehingga aku semakin kuat termotivasi tuk menulis dan menjadi seorang penulis yang dapat bermanfaat bagi banyak orang. Amin.... Amin ya Robbal'alamin
(My Study)......................Computer Network (1).............English Version
Introduction
The merging of computers and communications has had a profound influence on the way computer systems are organized.
The concept of the ''computer center'' as a room with a large computer to which users bring their work for processing is now totally obsolete (used out of date).
The old model of a single computer serving all of the organization's computational needs has been replaced by one in which a large number of separate but interconnected computers do the job. These systems are called computer networks.
Two computers are said to be interconnected if they are able to exchange information. The connection need not be via a copper wire; fiber optics, microwaves, infrared, and communication satellites can also be used. Networks come in many sizes, shapes and forms, as we will see later. Although it may sound strange to some people, neither the Internet nor the World Wide Web is a computer network. By the end of this book, it should be clear why. The quick answer is: the Internet is not a single network but a network of networks and the Web is a distributed system that runs on top of the Internet.
The merging of computers and communications has had a profound influence on the way computer systems are organized.
The concept of the ''computer center'' as a room with a large computer to which users bring their work for processing is now totally obsolete (used out of date).
The old model of a single computer serving all of the organization's computational needs has been replaced by one in which a large number of separate but interconnected computers do the job. These systems are called computer networks.
Two computers are said to be interconnected if they are able to exchange information. The connection need not be via a copper wire; fiber optics, microwaves, infrared, and communication satellites can also be used. Networks come in many sizes, shapes and forms, as we will see later. Although it may sound strange to some people, neither the Internet nor the World Wide Web is a computer network. By the end of this book, it should be clear why. The quick answer is: the Internet is not a single network but a network of networks and the Web is a distributed system that runs on top of the Internet.
Oh.....Negeriku
Oh negeri ku tercinta, betapa banyak ketertinggalan yang terjadi pada negeriku tercinta Indonesia.
Setelah kedatanganku ke Taipei city aku melihat betapa banyak ketertinggalan yang terjadi pada negeriku.
Disini di Taipei aku merasakan hidup lebi terasa hidup, waktuku begitu berharga setiap detik ku dapatkan ilmu disini dan berbagai fasilitas umum dengan mudah dapat kutemui disini. Sungguh Pemimpin negeri ini betul-betul memikirkan rakyatnya.
Aku sedih dan bahagia, sedih jika kuingat negeriku tercinta yang kaya raya tetapi tidak menjadi Negara maju dan banyak sekali ketertingalan2. Bahagia karena aku bisa menginjak negeri orang dan menemukan banyak hal baru dan tentu pengalaman dan ilmu yang sangat berharga.
Tak terasa telah hampir masuk 3 bulan aku di Taipei bersama suami dan kedua anakku, alhamdulillah kemudahan dan kelancaran urusan-urusanku di negeri orang selalu ditolong oleh Alloh SWT.
Oh negeriku.......
Bagaimanakah negeriku bisa berubah, kadang perasaan pesimis muncul dihatiku, karena begitu banyaknya masalah yang ada, bahkan mengatur urusan kecil seperti mengatur angkotpun tidak bisa, dari urusan kecil sampai yang besar tidak ada profesionalismenya.
Tapi setelahku melihat bagaimana generasi2 penerus negara maju yang serba hidup bebas optimisku pun muncul kembali, masih ada titik terang bagi negeri tercinta, masih banyak generasi yang baik dan negeri tercinta masih akan punya SDM2 yang unggul, sementara negara2 maju sudah mulai kehabisan generasi, itulah hal masih membuat diriku masih bisa optimis tuk negeri tercintaku Indonesia.
Setelah kedatanganku ke Taipei city aku melihat betapa banyak ketertinggalan yang terjadi pada negeriku.
Disini di Taipei aku merasakan hidup lebi terasa hidup, waktuku begitu berharga setiap detik ku dapatkan ilmu disini dan berbagai fasilitas umum dengan mudah dapat kutemui disini. Sungguh Pemimpin negeri ini betul-betul memikirkan rakyatnya.
Aku sedih dan bahagia, sedih jika kuingat negeriku tercinta yang kaya raya tetapi tidak menjadi Negara maju dan banyak sekali ketertingalan2. Bahagia karena aku bisa menginjak negeri orang dan menemukan banyak hal baru dan tentu pengalaman dan ilmu yang sangat berharga.
Tak terasa telah hampir masuk 3 bulan aku di Taipei bersama suami dan kedua anakku, alhamdulillah kemudahan dan kelancaran urusan-urusanku di negeri orang selalu ditolong oleh Alloh SWT.
Oh negeriku.......
Bagaimanakah negeriku bisa berubah, kadang perasaan pesimis muncul dihatiku, karena begitu banyaknya masalah yang ada, bahkan mengatur urusan kecil seperti mengatur angkotpun tidak bisa, dari urusan kecil sampai yang besar tidak ada profesionalismenya.
Tapi setelahku melihat bagaimana generasi2 penerus negara maju yang serba hidup bebas optimisku pun muncul kembali, masih ada titik terang bagi negeri tercinta, masih banyak generasi yang baik dan negeri tercinta masih akan punya SDM2 yang unggul, sementara negara2 maju sudah mulai kehabisan generasi, itulah hal masih membuat diriku masih bisa optimis tuk negeri tercintaku Indonesia.
My OPINI.........PENDIDIKAN, MEMANUSIAKAN MANUSIA...........(Bag.1)
Manusia adalah ciptaan Alloh Swt, yang diberikan 3 kelebihan utama, pertama dari ruh yang bisa membuat manusia hidup dimuka bumi, kedua tubuh/jasad yang sempurna dan ketiga adalah akal yang mampu membuat manusia bisa menaklukkan dunia dan alam sekitarnya untuk memudahkan kehidupannya.
Mahluk hidup lain yg diciptakan Alloh swt, tidak memiliki akal, akal inilah yg melebihkan manusia dari mahluk lainnya. Dengan kemampuan menggunakan akal inilah manusia baru dapat dikatakan manusia.
Kemampuan bagaimanakah sehingga kita dapat menggunakan akal kita dengan baik ??!!
Jawabnya agar akal kita berfungsi dengan baik adalah berpikir.
Berfikir adalah cara akal bekerja, sementara apa yang dibutuhkan oleh akal untuk berfikir tidak lain adalah ilmu.
Ilmulah yang membuat manusia menjadi bisa menaklukkan alam semesta, dan dengan ilmu jualah manusia mampu mengendalikan ruh dan jasadnya, sehingga manusia bisa menjadi manusia yang seutuhnya.
Kemudian timbul pertanyaan apakah hubungan antara ilmu, pendidikan dan akal?. Ilmu adalah buah dari hasil pendidikan dan proses pendidikan harus menggunakan akal
Menurut Prof. Hassan Langgulung (1987) menegaskan pendidikan sebagai merubah dan memindahkan nilai-nilai kebudayaan kepada setiap individu masyarakat melalui pelbagai proses. Proses pemindahan tersebut ialah pengajaran, latihan dan indoktrinasi. Pemindahan nilai-nilai melalui pengajaran ialah memindahkan pengetahuan dari individu kepada individu yang lain; dan latihan ialah membiasakan diri melakukan sesuatu bagi memperoleh kemahiran, sementara indoktrinasi pula menjadikan seseorang dapat meniru apa yang dilakukan oleh orang lain. Ketiga-tiga proses ini berjalan serentak dalam masyarakat primitif dan modern. Dan menurut pendapat Dr. Yusuf al-Qardawi (1980) pula mendefinisikan pendidikan sebagai pendidikan bagi keseluruhan hidup termasuklah akal, hati dan rohani, jasmani, akhlak, dan tingkahlaku. Ia bertujuan untuk menyediakan manusia bagi menghadapi masyarakat yang sering menghadapi kebaikan dan kejahatan, kemanisan dan kepahitan.
Konsep pendidikan berdasarkan kutipan Zawawi (1981), Pendidikan berakar umbi daripada perkataan didik yang berarti pelihara, ajar dan jaga. Setelah dijadikan analogi, pendidikan boleh dihuraikan sebagai satu proses yang berterusan untuk menjaga dan memelihara pembesaran tubuh badan dan pertumbuhan bakat manusia dengan rapi supaya dapat melahirkan orang yang berilmu, baik tingkah laku dan dapat mengekalkan nilai-nilai budaya di kalangan masyarakat
Mahluk hidup lain yg diciptakan Alloh swt, tidak memiliki akal, akal inilah yg melebihkan manusia dari mahluk lainnya. Dengan kemampuan menggunakan akal inilah manusia baru dapat dikatakan manusia.
Kemampuan bagaimanakah sehingga kita dapat menggunakan akal kita dengan baik ??!!
Jawabnya agar akal kita berfungsi dengan baik adalah berpikir.
Berfikir adalah cara akal bekerja, sementara apa yang dibutuhkan oleh akal untuk berfikir tidak lain adalah ilmu.
Ilmulah yang membuat manusia menjadi bisa menaklukkan alam semesta, dan dengan ilmu jualah manusia mampu mengendalikan ruh dan jasadnya, sehingga manusia bisa menjadi manusia yang seutuhnya.
Kemudian timbul pertanyaan apakah hubungan antara ilmu, pendidikan dan akal?. Ilmu adalah buah dari hasil pendidikan dan proses pendidikan harus menggunakan akal
Menurut Prof. Hassan Langgulung (1987) menegaskan pendidikan sebagai merubah dan memindahkan nilai-nilai kebudayaan kepada setiap individu masyarakat melalui pelbagai proses. Proses pemindahan tersebut ialah pengajaran, latihan dan indoktrinasi. Pemindahan nilai-nilai melalui pengajaran ialah memindahkan pengetahuan dari individu kepada individu yang lain; dan latihan ialah membiasakan diri melakukan sesuatu bagi memperoleh kemahiran, sementara indoktrinasi pula menjadikan seseorang dapat meniru apa yang dilakukan oleh orang lain. Ketiga-tiga proses ini berjalan serentak dalam masyarakat primitif dan modern. Dan menurut pendapat Dr. Yusuf al-Qardawi (1980) pula mendefinisikan pendidikan sebagai pendidikan bagi keseluruhan hidup termasuklah akal, hati dan rohani, jasmani, akhlak, dan tingkahlaku. Ia bertujuan untuk menyediakan manusia bagi menghadapi masyarakat yang sering menghadapi kebaikan dan kejahatan, kemanisan dan kepahitan.
Konsep pendidikan berdasarkan kutipan Zawawi (1981), Pendidikan berakar umbi daripada perkataan didik yang berarti pelihara, ajar dan jaga. Setelah dijadikan analogi, pendidikan boleh dihuraikan sebagai satu proses yang berterusan untuk menjaga dan memelihara pembesaran tubuh badan dan pertumbuhan bakat manusia dengan rapi supaya dapat melahirkan orang yang berilmu, baik tingkah laku dan dapat mengekalkan nilai-nilai budaya di kalangan masyarakat
Wednesday, 5 December 2007
Subscribe to:
Posts (Atom)